Ditendang hingga Terjatuh, Christina Simatupang Perawat RS Siloam Palembang, Alami Syok dan Trauma
Sempat bungkam, akhirnya pihak Rumah Sakit Siloam Palembang buka suara terkait perawatnya yang dianiaya orangtua pasien.
Sementara itu, pria botak berbaju merah, pelaku penganiaya perawat RS Siloam sudah ditangkap Polresta Palembang.
Dari video yang beredar, perawat RS Siloam Palembang bernama Christina Ramauli terlihat begitu syok saat dianiaya pelaku inisial JT.
Meski sebagian wajahnya tertutup masker, tak bisa dipungkiri, ratapan mata Christina Ramauli sangat terpukul saat kejadian itu. Betul saja, kini perawat itu alami trauma berat pascakejadian.
Berikut selengkapnya terkait viralnya aksi penganiayaan perawat RS Siloam Palembang, berawal dari cabut infus pasien.
Terkait kejadian keluarga pasien aniaya perawat tersebut, bagaimana tanggapan manajemen RS Siloam Sriwijaya Palembang?
Pihak Rumah Sakit Siloam Sriwijaya akhirnya angkat bicara terkait insiden penganiayaan yang dilakukan salah seorang keluarga pasien kepada perawat Siloam Sriwijaya, Kamis siang kemarin.
Seperti dilansir dari Palembang Ekspres, Nursing Development & Clinical Operations Division Head RS Siloam Sriwijaya, Benedikta Betty Bawaningtyas sekaligus yang menjadi juru bicara menjelaskan kronologis kejadian penganiayaan yang menimpa perawatnya itu.
Insiden yang terjadi sekitar pukul 10-11 siang itu bermula saat korban (perawat RS Siloam) melakukan pelepasan infus kepada pasien berusia dua tahun yaitu anak dari pelaku penganiayaan.
“Jadi kemarin (kamis,red) itu rencana anak pasien mau pulang, pada saat mau melepas infus sekitar jam 10 hampir jam 11 siang. Pada saat perawat kami melepas infus sudah dilakukan sesuai SOP menggunakan kapas alkohol kemudian diplester,”ungkap Tata.
“Tapi karena anak umur dua tahun, sedang aktif-aktifnya dan langsung digendong jadi darahnya keluar plesternya lepas,”sambung Tata.
Kejadian tersebut membuat Ibu pasien panik dan berteriak dan komplain ke pihak Rumah Sakit. Pihak rumah sakitpun langsung memberikan penanganan kepada pasien.
“Langsung ditangani oleh kepala ruangan dan perawat tersebut. Pasien diganti kapas dan lain-lain dan sudah selesai sebenarnya,”jelasnya.
Namun nyatanya, Ibu pasien masih tidak terima dan mengadukan kejadian yang dialami anaknya ke suaminya (ayah pasien) yang berada di Kayu Agung.
“Suaminya baru datang sekitar jam 2 siang, terus tiba-tiba langsung bertanya perawat yang menindak anaknya, mana perawat yang tadi?. Perawat saya datang ke ruangan didampingi Duty Manager dan Kepala Ruangan untuk menjelaskan kembali,”terangnya.
Belum sempat memberikan penjelasan, pelaku langsung melakukan tindakan main hakim sendiri menampar korban dengan kepalan tangannya hingga korban terjatuh ke lantai dan meminta korban meminta maaf dengan bersujud.
“Lalu perawat kami langsung ditendang, Kemudian kepala ruangan langsung memegangi ayah pasien langsung dialihkan tapi dia tidak terima dan masih menganiaya dengan menjambak rambut perawat tersebut,”paparnya.
Akhirnya Pria Botak Berbaju Merah Penganiaya Perawat Ditangkap
Akhirnya pria berbaju merah penganiaya perawat di Rumah Sakit Siloam ditangkap jajaran Reskrim Polrestabes Palembang.
Aksinya menganiaya perawat RS Siloam bernama Christina Ramauli (27), warga Banyuasin, Palembang, bikin heboh media sosial dan viral.
Diketahui pria berbaju merah penganiaya perawat Christina Ramauli berinisial JT, dan dikabarkan telah diamankan oleh petugas kepolisian.
Pria berkepala pelontos ini diamankan di kawasan Kabupaten OKI.
Dari video yang beredar nampak, JT yang diduga sedang berada di rumahnya yang belum diketahui lokasi pastinya itu dijemput sejumlah pria yang diduga adalah petugas kepolisian.
Saat dijemput JT nampak tidak memberikan perlawanan.
Di dalam video tersebut, nampak seorang pria yang diduga polisi meminta JT untuk segera mengganti bajunya.
"Gantilah pakaian ya. Nggak apa-apa ya ya,"ujar Pria yang diduga anggota polisi tersebut.
Hingga akhir video, JT akhirnya masuk kedalam rumahnya, dan meminta petugas yang diperkirakan mencapai 10 orang tersebut untuk menunggunya di luar ru
No comments:
Post a Comment